الشامل في بلاغة القرآن
Judul : Asy-Syāmil fī Balāgah al-Qur‘ān
Penulis : Dr. H. Afifuddin Dimyathi, Lc., MA.
Diterbitkan : Lisan Arabi
Ukuran : 17 x 24 cm
Kertas : HVS/ Hard Cover
Halaman : Jilid I: 523 hlm
Jilid II: 525 hlm
Jilid III: 587 hlm
ISI TULISAN MENGGUNAKAN BHS ARAB
Harga : 370.000
HP/WA 081-5560-1919
===========================
الشامل في بلاغة القرآن
تأليف: الدكتور عفيف الدين دمياطى
Tidak ada, dan bahkan tidak akan pernah ada yang mampu menandingi
keindahan bahasa Alquran. Dari seluruh aspek lugawīnya, semuanya indah.
Siapapun yang membacanya dengan rendah hati akan menemukan ḥalāwah dan
bahjah yang luar biasa. Fawātiḥ bulagā’ dan aṣḥāb al mu‘allaqāt mana pun
tak mampu menyaingi fawātiḥ al-suwar-nya, apalagi menyanggahnya. Setiap
kata, frasa, klausa dan kalimatnya terkonstruk dengan indah, bahkan
selalu menyandang makna yang dapat mendedahkan dan menciptakan rasa.
Semakin ia digali semakin dalam pula kedalamannya. Semakin ia diarungi
semakin tak bertepi. Semakin ia ditelusuri semakin banyak melahirkan
misteri. Tak heran bila tafsir tak berhenti hingga saat ini.
Pesan-pesan sastrawi yang diusung oleh Alquran tidak hanya menyandang
aspek verbalistik dan pesan linguistik, namun menyimpan sejuta pesan,
kesan dan hikmah yang begitu agung. Tentu derajat ketersingkapan semua
pesan itu sangat tergantung pada pengetahuan sastrawi dari para perenung
sastra Alquran. Dengan demikian, tidaklah sama input spiritualitas
antara orang yang memahami sastra Alquran dengan orang yang tidak
mengerti sastra Alquran. Karena itu, sangatlah perlu kita memahami
sastra Alquran. Agar dapat menangkap keindahannya. Misalnya dengan cara
menganalisis aspek sastrawi pada setiap kata, frasa, klausa, atau
kalimat dalam Alquran.
Sebagai contoh, bila anda seorang ahli
sastra, maka anda akan memandang ayat berikut dengan ilmu sastra yang
bersemayam di otak dan qolbu anda:
وَقِيلَ يَٰٓاأَرْضُ ٱبْلَعِى
مَآءَكِ وَيَٰاسَمَآءُ أَقْلِعِى وَغِيضَ ٱلْمَآءُ وَقُضِىَ ٱلْأَمْرُ
وَٱسْتَوَتْ عَلَى ٱلْجُودِىِّ ۖ وَقِيلَ بُعْدًا لِّلْقَوْمِ
ٱلظَّٰلِمِينَ
Dan difirmankan: "Hai bumi telanlah airmu, dan hai
langit (hujan) berhentilah," dan airpun disurutkan, perintahpun
diselesaikan dan bahtera itupun berlabuh di atas bukit Judi, dan
dikatakan: "Binasalah orang-orang yang zalim". (Hud: 44)
Dalam ayat ini, anda akan menemukan 20 keindahan balaghah Alquran berikut:
1) Al Jinās antara kata ابلعي dan kataأقلعي.
2) Isti‘ārah dalam kedua kata tersebut.
3) Thibāq antara kata السماء (langit) dan kata الأرض (bumi).
4) Majaz dalam kalimat {يا سماء} karena maknanya adalah Wahai Hujan.
5) Al Isyārah dalam kalimat {وَغيضَ المَاءُ}, karena ia mengandung
banyak makna, air tidak akan menyusut sampai langit menghentikan hujan
dan bumi menelan air yang keluar darinya.
6) Al Irdāf dalam
penggunaan kata {واسْتَوَتْ} menggantikan kata yang biasa digunakan
yaitu استقرّتْ, dan ini menambah kekuatan maknanya.
7) At Tamtsīl dalam kalimat {وقُضي الأمر}.
8) At Ta'līl, karena kalimat {غيض الماءُ} adalah alasan terdamparnya perahu Nabi Nuh.
9) At Taqsīm, karena ayat ini menyebutkan semua keadaan air ketika
surut, yaitu berhentinya hujan, penyerapan air oleh bumi dan penurunan
ketinggian air.
10) Al Ihtirās dalam doa penutupnya, agar tidak dipahami bahwa banjir global ini juga mengenai orang yang tidak bersalah.
11) Husnun Nasaq (indah dan serasi).
12) I'tilāf al Lafżī Ma'a al Ma'nā (kecocokan lafaz dan makna).
13) Ijaz, Karena ini menceritakan proses berakhirnya banjir global dengan kalimat yang ringkas.
14) At Tashīm, karena awal ayat membantu memprediksi akhirnya.
15) At Tahdzīb, karena semua mufrodatnya sangat indah.
16) Semua kata mudah diucapkan, fasih, dan susunannya tidak rumit.
17) Husnul Bayaan, karena pembaca atau pendengar akan langsung memahami ayat tsb ketika membaca atau mendengarnya.
18) At Tamkīn, karena akhir ayatnya kokoh, dan tidak menyebabkan kebingungan.
19) Al Insijām, karena masing2 kata sangat sesuai menempati posisinya.
20) Al I'tirāḍ dalam kalimat وقضي الأمر.
Analisis di atas hanyalah contoh kecil dari sekian tak terhingga
kandungan sastra yang ada pada ayat-ayat Alquran. Informasi lebih lanjut
tentang kandungan sastra pada ayat-ayat Alquran tersebut dapat anda
pelajari dalam kitab: (الشامل في بلاغة القرآن). Yaitu sebuah kitab yang
secara mendalam menguak aspek-aspek sastra yang terdapat pada ayat-ayat
Alquran. Dari mulai surat al-Fatihah sampai surat an-Nash. Kitab ini
ditulis oleh Dr. H. Afifuddin Dimyathi, Lc., MA. Beliau adalah salah
satu penulis muda yang produktif di Nusantara.